Gores Garis Si Pelukis
Menggambar sering dipandang sebagai bakat anak yang pemalas, berbeda dengan capaian prestasi akademik yang dipandang lebih prestisius. Tak jarang, para pekerja seni sering disebut sebagai orang yang tidak pintar, pemalas, tidak berguna serta jauh dari segi intelektualitas. Nor atau yang sering dipanggil Nunni, sahabat saya ini, tidak latah berkerdil diri mendengar stigma buruk pekerja seni yang kebanyakan terlontar padanya, hobby yang menghasilkan uang tersebut ia tekuni semata-mata karena panggilan hasratnya dalam berkarya dan mengekspresikan diri. Pada akhirnya, legowo adalah kata yang paling tepat untuk mendefinisikan keberdamaian diri sendiri atas standarisasi bahagia yang dibentuk society. Nunni percaya, saat ukuran bahagia hanya disempitkan dengan kepemilikan akan kebendaan, make peace with yourself adalah kunci tetap waras dalam bertahan di era gempuran pencapaian. Lembar kertas dan gores pencil telah menjadi sahabat sejatinya sejak kecil, melukis bukan sekedar aktivitas menggores di kertas, melainkan ritual penyaluran rasa secara berkelas serta sejatinya rezeki adalah hasil dari ilmu yang bermanfaat.
Tabik, Satifa Agatha